tarian muda mudi yang dilakukan saat bulan purnama termasuk tari
Demikianlahlantunan syair lagu saat Tari Semara Ratih ditampilkan, tarian yang diciptakan Deniek Sukarya tersebut terinspirasi oleh suasana kegembiraan di pedesaan di Bali, ketika jaman sebelum listrik masuk ke desa-desa. Di mana malam yang biasanya gelap gulita menjadi terang benderang dengan bulan 'segede tempeh' bergantung di langit.
Biasanyatarian ini biasa dilakukan oleh masyarakat Cigugur, Kuningan, Cirebon saat Upacara Seren Taun yang diadakan pada bulan Rayagung pada penanggalan Jawa. gerak lembut dan nuansa alam di kala bulan purnama mengilhami lahirnya karya cipta tari yang mengisahkan gadis desa yang turun mandi dengan teman-temannya dan mengambil air di
TariPiring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya.
Jenisjenis Tarian Karo Tari Komunal Yang termasuk dalam tarian ini pada masyarakat Karo terdapat beberapa macam yang terkait dengan upacara-upacara adapt misalnya dalam upacara-upacara adat dan peranan-peranan social dalam adapt itu sendiri yang terbagi dalam kelompok-kelompok social tertentu yang sesuai dengan filosofi adapt Karo 'merga si
TariPadang Ulan adalah jenis tari baru di Banyuwangi. Padang ulan punya arti bulan purnama. Tarian ini adalah hiburan para remaja saat bulan purnama. Masuk dalam jenis tari angklung. Dasar tema tarian ini adalah para muda mudi yang bermain di tepi pantai. Gerakan dasarnya hampir mirip dengan Tari Gandrung.
Vay Tiền Cấp Tốc Online. Tari Legong adalah salah satu jenis tarian berasal dari Bali. Mungkin orang awam sudah mengenal Tari Kecak dan Tari Pendet dengan baik. Namun, Tari Legong yang satu ini sepertinya belum banyak diketahui masyrakat luar Bali. Tarian daerah ini dilakukan oleh wanita dengan jumlah 2 orang. Tari Legong termasuk tarian dengan tempo yang lambat. Ingin tahu lebih lanjut mengenai Tari Legong? Simak yuk di sini! Sejarah Tari LegongMaknaPenari LegongJenis-jenisPola LantaiGerakan1. Agam2. Tandang3. TangkepMusik PengiringGamelan Semar PagulinganBusana, Riasan, dan PropertiLakon dalam Tari LegongPerkembanganKeunikan1. Dijuluki sebagai Legong Keraton2. Penarinya Para Gadis3. Hanya Ada 2 Penari4. Salah Satu Tarian Pura5. Pembabat Tarian-tarian di Bali6. Terdapat Condong7. Kipas8. Terdapat Syarat Khusus bagi Penari9. Ada Banyak Jenis Tari Legong10. Gerakannya Lembut11. Tarian yang Memiliki Banyak Tema12. Campuran Budaya Hindu dan Islam13. Dimainkan di Bawah Bulan Purnama Sumber Tari Legong berasal dari daerah lingkungan keraton-keraton yang ada di Bali pada abad ke-18. Berdasarkan sejarahnya, tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran. Kemudian banyak kepercayaan yang meyakini bahwa mimpi tersebut terjadi kepada Pangeran Sukawati ketika ia sedang sakit. Dalam mimpi tersebut, Pangeran Sukawati melihat 2 penari wanita yang bergerak dengan anggun. Tarian tersebut diiringi oleh musik gamelan khas Bali. Pangeran Sukawati kemudian membuat gerakan dari yang ia ingat di dalam mimpinya dibantu oleh bendesa atau pemimpin adat ketewel. Setelah pangeran sembuh, tarian tersebut ia ajarkan kepada para wanita yang ada di kerajaan. Lama kelamaan tarian ini terkenal hingga ke luar istana dan menjadi salah satu bagian utama dari Upacara Odolan. Makna Sumber Tarian yang lemah gemulai ini memuat makna keagamaan dan sejarah dalam budaya Bali. Gerakan tarian ini merupakan simbol rasa syukur masyarakat Bali kepada nenek moyang mereka. Namun, lama kelamaan makna ini bergeser. Tari Legong tak hanya sebatas ungkapan rasa syukur, tapi juga merupakan tarian hiburan dan tarian menyambut wisatawan. Penari Legong Sumber Berdasarkan sejarah, penari legong seharusnya adalah 2 remaja putri yang belum mendapatkan datang bulan. Penari yang biasa disebut dengan legong tersebut kemudian menari di bawah sinar bulan purnama. Biasanya, para legong membawa kipas dan peralatan lain sebagai properti. Kadang-kadang tarian ini diberi penari tambahan yang disebut dengan condong. Jenis-jenis Sumber; Ada banyak jenis Tari Legong yang berkembang di Bali 1. Legong Lasem keraton 2. Legong Legod Bawa 3. Legong Kuntul 4. Legong Jobog 5. Legog Smaradahana 6. Legong Playon 7. Legong Sudarsana 8. Legong Untung Surapati 9. Legong Andir Nadir 10. Sang Hyang Legong atau Topeng Legong Pola Lantai Pola lantai yang biasa digunakan adalah pola lantai campuran karena penarinya hanya terdiri dari 2 orang. Namun, tarian ini lebih banyak menggunakan pola lantai lurus karena 2 penari sering berhadapan. Pola lantai juga bisa disesuaikan dengan lakon cerita yang diambil. Gerakan Sumber 1. Agam Gerakan ini adalah gerakan dasar penari yang memerankan tokoh. Melalui gerakan ini, penari diharapkan bisa membawakan karakter tokoh yang diperankan melalui gerakan. Latihan yang rajin akan membuat para penari mampu memerankan berbagai macam tokoh berdasarkan cerita yang diusung dengan baik. 2. Tandang Tandang adalah gerakan berjalan yang harus sesuai dengan iringan gambuh. Gerakan berjalan ini ada banyak macamnya, seperti ngelikas, ngeleog, nyelendo, nyeregseg, tandang nayog, tandang niltil, nayuh, serta agem nyamir. 3. Tangkep Gerakan ini adalah gabungan dari berbagai macam ekspresi pendukung. Tangkep disebut juga sebagai mimik wajah penari ketika sedang membawakan gerakan dengan kipas. Ada beberapa elemen yang termasuk ke dalam gerakan ini. Pertama adalah gerakan mata yang meliputi dedering dan manis carengu. Kemudian ada gerakan leher yang meliputi gulu wangsul, ngurat daun, ngilen, ngeliet, serta ngotak bahu. Ketiga adalah gerakan jemari yang meliputi nyeliring, girah, nredeh. Terakhir ada gerakan saat memegang kipas meliputi nyingkel, nyekel, serta ngaliput. Musik Pengiring Sumber Dalam Tari Legong, kedua penari maupun penari tambahan akan diiringi oleh gamelan asli Bali. Berbagai instrumen dalam musik iringan ini saling bersahutan sehingga menghasilkan harmonisasi yang indah. Penari legong harus menyesuaikan ketukan irama musik pengiring ini. Gamelan Semar Pagulingan Sumber Suara gamelan ini begitu merdu sehingga sering digunakan untuk menghibur raja. Tak jarang gamelan ini digunakan sebagai musik pengantar tidur bagi raja. Ada 2 jenis gamelan semar pagulingan, yaitu Semar Pagulingan dengan laras pelog 5 nada dan 7 nada. Ukuran gamelan ini biasanya lebih kecil daripada gong kebyar. Komposisi gamelan ini terdiri dari 1. 1 trompong dengan 12 pencon 2. 2 gender rambat berbilah 14 3. 2 gangsa barungan berbilah 14 4. 2 gangsa gantungan pemande 5. 2 gangsa gantungan kanthil 6. 2 jegongan 7. 2 jublag berbilah 7 8. 2 kendang kecil 9. 2 kaja 10. 2 kleneng 11. 1 kempur atau gong kecil 12. 1 ricik 13. 1 gentorak 14. 1 rebab 15. 1-2 suling Busana, Riasan, dan Properti Sumber Penari Legong biasanya menggunakan busana dan riasan khusus Tari Legong. Kostum penari legong berupa baju khas Bali lengkap ditambah dengan properti kipas. Warna kostum yang digunakan sangat khas, yaitu merah, kuning, ungu, dengan tambahan rangkaian bunga pada mahkota. Riasan wajib yang selalu digunakan adalah kembang goyang melati yang terletak di bagian atas kepala. Kembang goyang melati akan ikut bergerak ketika para legong sedang menari. Seperti Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan, kipas adalah properti wajib bagi kedua penari. Sedangkan para condong yang ikut menari tidak membawa kipas. Lakon dalam Tari Legong Sumber Lakon yang diambil untuk tarian ini adalah cerita Panji tentang keinginan Adipati Lasem untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha. Sayangnya, sang putri menolak pinangan tersebut karena ia terlanjur jatuh hati kepada Raden Panji dari Kahuripan. Terdapat lakon lain yang sering digunakan juga, diantaranya Kuntir dan Jobog, Legod Bawa, Kisah Kuntul, Kisah Sudarsana, Palayon, dan lain-lain. Perkembangan Awalnya, Tari Legong sempat mengalami penurunan pada abad ke-19. Penurunan ini akibat dari pengaruh kolonialisme oleh Belanda di Indonesia. Kemudian, para seniman Bali mencoba melakukan konstruksi gerakannya dengan menambah beberapa gerakan. Hal ini bertujuan menarik orang-orang untuk mempelajarinya. Akhirnya pada tahun 2015, Tari Legong menjadi salah satu tarian yang mendapatkan penghargaan dari UNESCO. Keunikan 1. Dijuluki sebagai Legong Keraton Tarian ini dijuluki sebagai Legong Keraton karena awalnya memang berkembang dari keraton. Setiap acara besar di keraton, tarian ini selalu dimainkan. Namun, sekarang tarian ini sudah menjadi tarian umum yang tak hanya dimainkan pada saat acara keraton saja. 2. Penarinya Para Gadis Penari Legong dipilih dari para perempuan yang masih gadis karena dulunya tarian ini dilakukan saat ada upacara di pura. Hal ini sejalan dengan aturan pura yang harus selalu suci. 3. Hanya Ada 2 Penari Pada awal perkembangannya tarian ini memang hanya dimainkan oleh 2 penari. Namun, seiring berjalannya waktu saat ini Tari Legong diiringi penari tambahan yang disebut dengan condong. 4. Salah Satu Tarian Pura Tari Legong disebut sebagai tarian pura karena tarian ini biasa dimainkan pada acara keagamaan di pura. Hampir semua acara keagamaan pasti memainkan tarian ini. 5. Pembabat Tarian-tarian di Bali Sebelum lahirnya Tari Kecak dan Tari Pendet, Tari Legong sudah terlebih dahulu lahir di kerajaan. Namun, eksistensinya sedikit menurun pada abad ke-19. Sejak dikenalkan pada masyarakat di luar kerajaan, tarian ini menjadi semakin terkenal. 6. Terdapat Condong Condong adalah penari tambahan yang mengiringi 2 penari legong. Perbedaannya dengan penari legong adalah mereka tidak menggunakan kipas sebagai properti. 7. Kipas Sumber Kipas adalah properti yang sangat khas dari tarian ini. Bentuk dan warnanya mengandung nuansa Bali yang sangat kental. 8. Terdapat Syarat Khusus bagi Penari Syarat khusus ini ada ketika Tari Legong masih ditampilkan di keraton saja. Para penari harus gadis yang belum mendapat datang bulan. Namun, sekarang tarian ini boleh dibawakan oleh siapa saja. 9. Ada Banyak Jenis Tari Legong Biasanya, satu tarian hanya memiliki satu nama saja. Berbeda dengan Tari Legong yang dipecah menjadi 18 jenis tarian. Beberapa contohnya adalah Peliatan Legong Saba, Legong Bedulu, dan Legong Pejeng. 10. Gerakannya Lembut Gerakan tarian ini sangat lemah lembut, oleh karena itu penari yang dipilih harus bisa menyesuaikan gerakan yang lembut dengan iringan musik gamelan yang dimainkan. Gerakan tarian yang lembut lebih sulit dilakukan daripada gerakan tarian yang cenderung cepat. 11. Tarian yang Memiliki Banyak Tema Tema yang dimaksud di sini adalah lakon yang dibawakan penari. Ada berbagai macam lakon yang bisa dipilih seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. 12. Campuran Budaya Hindu dan Islam Tari Legong merupakan hasil percampuran budaya Islam dan Hindu. Campuran tersebut tercermin dari gambuh yang digunakan. 13. Dimainkan di Bawah Bulan Purnama Pada malam saat bulan purnama, tarian ini selalu ditampilkan. Hal ini sudah menjadi adat istiadat bagi masyarakat setempat. Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai Tari Legong. Meskipun eksistensinya sempat berkurang, tetapi berkat semangat dari masyarakat untuk melestarikan, akhirnya Tari Legong bisa terangkat lagi. Bagaimana? Apakah tertarik untuk mempelajarinya?.
Tarian Adat Lampung – Lampung merupakan provinsi dari Pulau Sumatera dengan ibukota Bandar Lampung. Sementara Bandar Lampung sendiri adalah kota hasil gabungan dua kota yang sebelumnya terpisah yakni Tanjung Karang yakni daerah perbukitan dan juga Teluk Betung di pantai Teluk Lampung. Tahun 1990, kemudian kota ini bersama dengan daerah Panjang dijadikan menjadi kota terpadu. Tidak hanya kaya akan alat musik tradisional dan makanan khas daerah, namun Lampung juga menyimpan banyak warisan budaya seperti salah satunya tarin. Daftar Nama Tarian Adat LampungTari CanggetTari BedanaTari MelintingTari Sigeh PenguntenTari MerakTari SembahTari TuppingTari Sekura Tari Cangget Tari cangget merupakan tarian adat Lampung muda mudi yang pada tahun 1942 sebelum bangsa Jepang datang ke Indonesia dikatakan selalu tampil pada acara berkaitan dengan gawi adat seperti upacara mendirikan rumah, panen raya dan juga digunakan ketika mengantar seseorang yang akan pergi beribadah haji. Ketika dipertunjukkan, tari cangget ini diiringi dengan alat musik tradisional 1 buah bende, 2 buah gong, 1 gendang, 8 hingga 12 lunik, canang dan 2 pepetuk. Tari ini menjadi kekhasan masyarakat Lampung yang terdiri dari beberapa macam. Nantinya semua orang akan berkumpul tidak hanya untuk mengikuti upacara namun juga saling berkenalan antar sesama. Selama tarian dilakukan, para orang tua akan memperhatikan gerak gerik muda mudi yang menari sekaligus memperhatikan kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan saat berias dan mengenakan pakaian adat Lampung. Tarian ini juga dijadikan tempat untuk mencari pasangan para muda mudi yang mungkin akan diteruskan ke pernikahan jika memang merasa cocok. Beberapa macam jenis tari cengget diantaranya adalah Tari cengget nyampuk temui Biasa dibawakan muda mudi dalam upacara penyambutan tamu yang berkunjung. Tari cangget bakha Dilakukan ketika bulan purnama ayau sesudah panen. Tari cangget penganggik Dilakukan ketika menerima anggota baru agar status anak bisa berubah menjadi dewasa sesudah upacara busepei atau kikir gigi. Tari cangget pilangan Dilakukan ketika melepas salah satu anggota untuk menikah dan pergi ke luar desa. Tari cangget agung Dilakukan ketika upacara adat pengangkatan kepala adat. Tari Bedana Tarian daerah Lampung bernama bedana adalah tari tradisional bertema ajaran agama Islam serta menjadi cerminan kehidupan masyarakat Lampung yang ramah sekaligus terbuka. Sejarah mengatakan jika tari bedana ini mulai berkembang bersamaan dengan masuknya ajaran Islam yang awalnya ditarikan pria secara berkelompok atau berpasangan dan hanya bisa disaksikan oleh keluarga. Tarian adat Lampung ini dilakukan pada saat ada anggota keluarga hatam Al-Quran. Akan tetapi untuk sekarang, tarian ini sudah bisa disaksikan siapa saja. Tari Melinting Tari melinting adalah tarian dari Lampung lebih tepatnya daerah Melinting, Kecamatan Labuhan Meringgai, Lampung Timur. Seni tari ini dianggap juga sebagai kesenian klasik karena sudah ada sejak Islam masuk ke Nusantara. Kata melinting memiliki arti “membawa” yang muncul bersamaan dengan masuknya ajaran agama Islam. untuk itu jika disimpulkan, tarian ini memiliki arti membawa misi Islam serta dipercaya juga dibuat oleh Ratu Melinting yakni ratu yang memimpin sebuah daerah yang diberi nama Melinting. Awalnya tarian ini juga menjadi tari sakral sebab dibuat oleh Ratu Melinting. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, maka tarian ini juga sudah diperbolehkan untuk ditarikan masyarakat luas. Gerak dari tari melinting terdiri dari dua jenis yakni gerak murni dan juga gerak maknawi Gerak murni Merupakan gerakan yang digarap hanya untuk bentuk artistik dan tidak bermaksud untuk menggambarkan sesuatu. Gerak maknawi Ini merupakan gerakan yang memiliki arti jelas dan sudah melewati distorsi yang banyak digunakan dalam garapan tari non representasional. Sementara untuk gerakan yang digunakan dalam tari melinting dibedakan menjadi gerakan pria dan putri meliputi babar kipas, jong sumbah, sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang niduk, salaman, suali, biti batang, luncat kijang dan juga lapah ayun. Tari Sigeh Pengunten Ini merupakan tarian kreasi baru asal Lampung yang menjadi pengembangan dari tari sembah yakni tradisi asli Lampung. Dari peraturan daerah, tarian khas Lampung ini diresmikan menjadi tarian lampung untuk menyambut tamu penting. Gerakan tari ini mengambil unsur dari banyak tari tradisional Lampung sehingga bisa memperkenalkan kebudayaan Lampung lewat tarian tersebut. Tarian adat Lampung ditampilkan juga sebagai bagian dari acara ritual penyambutan di acara resmi seperti proses pernikahan. Tarian ini menceritakan tentang kegembiraan atas kedatangan tamu undangan dan merupakan bentuk penghormatan pada tamu undangan yang sudah hadir. Busana yang digunakan dalam tarian merupakan unsur asli penari Sembah yakni Sesapur atau baju kurung berwarna putih atau baju yang tidak berangkai pada bagian sisi akan tetapi untuk sisi bawah memiliki hiasan berbentuk koin warna emas atau perak yang digantung berangkai atau rumbai ringgit. Sementara untuk bawahan menggunakan kain tapis yakni kain tenun tradisional Lampung terbuat dari katun bersulam emas dan motif tumpal atau pucuk rebung. Tari Merak Tari merak merupakan satu dari macam macam tarian lampung yang digunakan sebagai penyambutan gelar. Tarian ini melambangkan tentang keluhuran budi serta susila dari masyarakat Lampung. Tari Sembah Tari sembah merupakan nama tarian Lampung yang diadakan masyarakat ketika menyambut atau memberi penghormatan pada tamu undangan sehingga bisa dikatakan tarian ini masuk dalam tari penyambutan. Tari sembah atau sekapur sirih memperlihatkan tentang rasa gembira yang biasanya juga ada dalam upacara selamatan maras taon serta resepsi. Untuk busana yang digunakan dalam tarian sembah merupakan busana asli daerah seperti yang dipakai pengantin asli Suku Lampung dengan siger dan tanggai. Tarian ini akan memperlihatkan atraksi tabur beras kuunyit yang menjadi lambang doa permohonan kegembiraan serta keselamatan untuk para tamu yang hadir. Sementara untuk sekarang ini, tari sembah bisa ditampilkan dalam acara nasional baik lokal atau internasional. Ciri khas dari tarian ini adalah para penari yang menggunakan kuku panjang terbuat dari emas atau tembaga dan menari dengan lemah gemulai. Tari Tupping Tari tupping merupakan tarian daerah Lampung yang biasanya ada dalam pertunjukkan drama. Tarian ini menggambarkan patriotisme perakuritan pasukan tempur serta pengawal rahasia Radin Inten, Radin Imba II dan juga Raden Inten II di daerah Kalianda Lampung Selatan. Dalam tarian ini akan memperlihatkan tokoh kesatria, kesatria kasar, kesatria sakti, kesatria putrid, pelawak dan juga tokoh bijak sekaligus sakti yang biasanya akan dipertunjukkan pada acara penyambutan tamu besar atau perkawinan. Tupping yang ada di Lampung ini berjumlah 12 buah dan tidak boleh lebih atau kurang. Tupping tupping tersebut diyakini memiliki kekuatan gaib dan tidak semua orang bisa memakainya serta membutuhkan ritual khusus ketika akan mengenakan topeng tersebut. Topeng Kuripan ini hanya bisa digunakan keturunan 12 punggawa seperti yang ada di Desa Tataan, Taman Baru serta Kuripan. Jika memang ada warga yang ingin memakai tupping, maka harus minta izin terlebih dahulu oleh Dalom Marga Ratu. Tari Sekura Tari sekura biasanya akan ditampilkan dalam tarian topeng di pesta adat sekuran atau sekuraan yang dilakukan setiap awal bulan Syawal. Ini merupakan pesta rakyat yang dilakukan sebagai ungkapan syukur, sukacita serta perenungan pada sikap dan tingkah laku. Tari sekura ini dibagi menjadi beberapa karakter berdasarkan penokohannya yakni sekura anak, sekura tuha, sekura kesatria, sekura cacat, sekura raksasa dan juga sekura binatang. Sedangkan 6 jenis penokohan tersebut dikategorikan menjadi 2 jenis yakni sekura kecah yang berarti sekura bersih yang juga sering disebut dengan sekura betik atau sekura helau. Seperti namanya, sekura kecah ini akan memakai busana yang bersih dan rapi.
Tari tradisional daerah Kalimantan Tengah11. Tari Giring-GiringTarian daerah Kalimantan Tengah ini berasal dari suku Dayak Manyaan. Tari ini mengekspresikan kegembiraan dan rasa senang. Tari ini khas dengan gerakan satu tongkat Gantar yang dipegang tangan kiri lalu dihentakkan ke lantai. Sementara itu. tangan kanan memgang bambu berisi kerikil sehingga menghasilkan bunyi yang khas, seperti dikutip dari situs resmi Kalimantan Tari MandauTari Mandau adalah tarian Kalimantan Tengah khas suku Dayak yang mempertontonkan aktraksi berbahaya seperti mengayun atau menggigit mandau. Mandau adalah senjata tradisional suku Dayak berbentuk parang atau pedang. Tari ini dilakukan penari yang sudah melakukan ritual khusus sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak Tari Hugo dan HudaTarian daerah Kalimantan Tengah ini dilakukans sebagai tari minta hujan. Tari ini biasanya dilakukan saat musim kemarau Tari Putri MalawenTari Putri Malawen dilakukan saat acara-acara besar kerajaan yang terdiri dari perempuan asal daerah danau Malawen. Tari ini merupakan tarian daerah Kalimantan Tari ManasaiTari manasai adalah merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu. Tarian daerah Kalimantan Tengah ini dilakukan penari laki-laki dan perempuan yang berbaris selang-seling membentuk satu lingkaranTari daerah Kalimantan Selatan16. Tari Baksa KembangTari Baksa Kembang adalah tarian daerah Kalimantan Selatan yang dilakukan penari perempuan, anak-anak, dan orang dewasa. Tari ini merupakan tari selamat datang untuk tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga, seperti dikutip dari buku Ayo Mengenal Indonesia Kalimantan 2 oleh N. Arie ini merupakan seni tari kraton karena ditandai dengan nama "Baksa" yang berasal dari bahasa Jawa "beksan" yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya. Tari Baksa Kembang menggambarkan pertemuan Putri Kuripan dengan Pangeran Suria Gangga Wangsa dari negeri Dipa. Puteri Kuripan mempersembahkan bunga teratai merah pada Pangeran, sementara setangkai yang putih tetap dipegang di Tari Radap RahayuTari daerah Kalimantan Selatan ini dipertunjukkan di upacara tepung tawar sebelum pengantin pria dan wanita dipersandingkan di Tari Mantang GandutTari Mantang Gandut adalah tarian daerah Kalimantan Selatan yang termasuk jenis tari pergaulan. Penari wanita yang dinamakan Gandut berusaha menarik simpati penonton. Sementara itu, penari pria atau mantang menyambut tantangan itu dengan memilih Tari Burung MantukTari Burung Mantuk adalah tarian daerah gubahan baru yang ditarikan beberapa orang penari wanita dewasa di daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tari ini merupakan tari hiburan berdasarkan lagu Burung Mantuk. Lagu Burung Mantuk adalah nyanyian puji-pujian dalam upacara pengobatan orang Tari Japin SisitTarian daerah Kalimantan Selatan ini tumbuh di daerah pesisir, tepatnya di Desa Sungai Tiras, Banjar. Tari ini diiringi lagu Si Buang Anak. Tari ini menggambarkan pergaulan muda-mudi yang bebas berkasih-kasihan tetapi dibatasi norma agama dan adat, seperti dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 9 Mamanda Kalimantan Selatan oleh Barat21. Tari MonongTarian daerah Kalimantan Barat ini merupakan bagian bentuk upacara adat, perayaan keberhasilan panen, dan upacara ritual persembahyangan. Bagi sebagian suku, tari ini diyakini memiliki kemampuan magis. Tarian rakyat ini juga mempererat tali persaudaraan dan meramaikan peristiwa penting seperti upacara pernikahan, seperti dikutip dari buku Ayo Mengenal Indonesia Kalimantan 1 oleh N. Arie Tari TandakTari Tandak merupakan tarian daerah Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sambas. Tari ini biasanya diadakan pada malam sebelum pesta perkawinan, yaitu hari Motong hari menyembelih sapi. Tari Tandak ditarikan dengan iringan nyanyian pantun bersambut dan dua gendang besar yang disebut Tandak dulu hanya ditarikan laki-laki, tetapi sekarang juga berpasangan dengan perempuan. Penari pria memakai kopiah atau bolang ikat kepala, baju Telok Belanga, dan kain tenun Sambas yang dikenakan sebatas lutut, seperti dikutip dari buku Yuk, Mengenal Tari Daerah 34 Provinsi di Indonesia oleh Tim Redaksi dari penerbit Tari Kinyah Uut DanumTarian daerah Kalimantan Barat berasal dari suku Dayak Uut Danum. Tari Kinyah Uut Danum memperlihatkan keberanian, taktik, dan teknik bela diri Tari Pingan SekadauTari Pingan Sekadau berkembang di Belitang Hilir, Sekadau, Kalimantan Barat. Tari Pingan merupakan simbol penghormatan terhadap leluhur. Tari daerah Kalimantan Barat ini punya arti penting keharmonisan hubungan manusia dengan alam, roh para leluhur, makhluk halus, dan hubungan manusia dengan Petara sang pencipta, seperti dikutip dari laman Warisan Budaya Tak Benda Indonesia detikers, banyak sekali ragam tarian daerah Kalimantan, ya? Simak Video "Uji Nyali, Menjajal Tanjakan Ekstrem Dengan Motor Trial, Kalimantan Selatan" [GambasVideo 20detik] pal/pal
KRITERIA NILAI Dapat menguraikan secara tepat pengertian tentang pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri 100 Dapat menguraikan pengertian tentang pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran dengan rumusan para ahli 75 Dapat menguraikan sebagian pengertian tentang pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. 50 Tidak dapat menguraikan pengertian tentang pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. 25 Kriteria untuk tugas 2 KRITERIA NILAI Dapat menguraikan secara tepat cici-ciri model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dengan menggunakan kalimat sendiri 100 Dapat menguraikan secara tepat cici-ciri model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dengan rumusan para ahli 75 Dapat menguraikan sebagian cici-ciri model pembelajaran dalam Kurikulum 2013. 50 Tidak dapat menguraikan cici-ciri model pembelajaran dalam Kurikulum 2013. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 MENENTUKAN IDE GARAPAN DAN MEMBUAT TEMA TARI A. Tujuan Setelah mempelajari dengan seksama kegiatan pembelajaran 2 ini baik melalui uraian bersifat pengetahuan maupun keterampilan, Anda diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menentukan ide garapan dan membuat tema tari dengan mengintegrasikan nilai nilai kejujuran, kemandirian, gotong royong dan tanggung jawab B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 2 ini, Anda diharapkan mampu menentukan ide garapan dan membuat tema tari yang ditandai dengan kecakapan dalam a. Memahami pengertian, ketentuan, jenis dan klasifikasi tari tunggal dengan memperhatikan prinsip kerjasama, kedisiplinan, dan menghargai perbedaan pendapat. b. Menganalisis proses munculnya sumber ide dan dasar garapan dengan melakukan penjajakan serta memperhatikan prinsip kerjasama, disiplin, dan menghargai perbedaan pendapat. c. Membuat konsep tema/judul tari, prinsip tema dan jenis-jenis tema serta ktriteria penetapan tema sebagai sumber dalam penciptaan karya tari dengan memperhatikan prinsip kerjasama, disiplin, menghargai perbedaan pendapat C. Uraian Materi 1. Pengetahuan Dasar Tari Tunggal Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, atau dua orang tetapi secara bergantian, Tarian ini biasanya menggambarkan watak seseorang tokoh ataupun seekor binatang. Tari tunggal solo dipahami sebagai tarian yang dibawakan oleh seorang penari dalam pertunjukan, dan ada pula yang menampilkan tarian tunggal dengan penari yang berbeda-beda secara bergantian. Dalam penyajian tari tunggal, penari memiliki keleluasaan bergerak, karena ia tidak harus tergantung atau berhubungan dengan dengan penari yang lain. Penari harus mampu mengelola bentuk gerak dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia lebih leluasa menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat dalam mengatur dan menentukan ruang gerak maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dan sebagainya, mengatur waktu kuat-lemah dan mengungkapkan ekspresi memaknai gerak, tema dan isi, semua tergantung pada kemampuan dirinya sendiri. Oleh sebab itu dalam menarikan bentuk tari tunggal secara perseorangan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut Penari harus mempunyai keterampilan menari yang bagus a. Penari harus menguasai gerak tari. b. Penari dapat mengolah rasa sesuai dengan karya tarinya. c. Penari dapat menyesuaikan dengan iringan tarinya d. Penari harus menguasai ruang pentas e. Penari mempunyai tanggung jawab yang besar Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas a. Lirik, yaitu sifat tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia, haru atau senang. b. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja. Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari nusantara kita, yang diperagakan oleh seorang penari. Pada dasarnya istilah “tunggal” hanya untuk menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian sebenarnya dapat ditarikan oleh seorang penari atau kelompok. Tari merak, misalnya, dapat ditarikan oleh seorang atau lebih penari. Karena itu tari merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan, atau tari kelompok. Demikian pula halnya dengan tari srimpi, remo, gandrung bayuwangi dan sebagainya. Seperti pada seni tari daerah tari rakyat, didalam seni tari nusantara pun dikenal jenis tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok dan sendratari. Di Jawa Barat dikenal tari tungal seperti tari Panji, Tari Samba, Tari Rumyang, Tari Tumenggung, dan sebagainya. Di Jawa Tengah dikenal Tari Srikandi. Sampai saai ini seni tari nusantara masih dijaga kelestariannya. Banyak pihak terlibat di dalamnya termasuk dari dunia pendidikan. 1. Jenis Tari Tunggal Jenis tari tunggal nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat di klasifikasikan menjadi empat kelompok berikut ini a. Tari Tunggal Ritual Tari tunggal ritual adalah tari yang dibawakan seorang penari untuk kebutuhan upacara ritual. Contohnya seperti berikut 1 Tari Sanghyang Jaran Bali Tari Sanghyang Jaran ditarikan oleh seorang pria atau seorang pemangku yang mengendarai sebuah kuda kudaan yang terbuat dari pelepah daun kelapa. Penarinya kerasukan roh kuda tunggangan dewata dari kahyangan yang diiringi nyanyian paduan suara yang melagukan gending Sanghyang yang berkeliling sambil menutup mata, berjalan dan berlari-lari kecil dengan kaki telanjang sambil menginjak-injak bara api batok kelapa yang diletakkan di tengah area pertunjukan. Tari ini diselenggarakan saat prihatin seperti terjadi wabah penyakit atau kejadian lain yang meresahkan masyarakat. Tari ini terdapat di daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Bangli. Tari Sanghyang mempunyai bermacam-macam bentuk, antara lain Sanghyang Dedari, Sanghyang Jaran, Sanghyang Sampat, Sanghyang Memedi, dan lain-lain. Gambar 7. Tari tunggal dari Bali Sanghyang Jaran. Sumber 2 Tari Seblang Banyuwangi Tradisi itu telah digelar secara turun-menurun di Banyuwangi, khususnya di kalangan masyarakat Using sebagai suku asli Banyuwangi. Prosesi diawali dengan seorang pawang yang membawa penari ke panggung pertunjukan untuk memasang mahkota berupa omprok yang dihiasi janur kuning dan beberapa macam bunga segar di atasnya. Setelah itu pawang membacakan mantra untuk memasukkan roh Sang Hyang ke dalam tubuh sang penari. Ritual tari Seblang sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan desa kepada leluhur. Gambar 8. Ritual Tari Seblang Banyuwangi. Sumber b. Tari Tunggal Keprajuritan Tari ini berkisah tentang kegagahan seorang prajurit, Tari Keprajuritan melambangkan kegagahan dan keberanian seorang prajurit yang sedang berlaga. Contohnya adalah 1 Tari Baris Tunggal Tari Baris Tunggal mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dengan sifat keprajuritan dan kepahlawanan. Tarian ini penuh dengan irama gerak yang mantap dan tegas wujud sikap seorang prajurit. Tari Baris Tunggal Bali ini mengejawantahkan seorang ksatria muda Bali yang sedang meninjau “daerah kekuasaan” ayahnya yang suatu saat akan dipimpinnya. Penutup kepala berwarna putih, menandakan nilai kesucian dan keluhuran sebagai pemimpin. Gambar 9. Tari tunggal Keprajuritan tari Baris Tunggal. Sumber 2 Tari Tungal Perang Tarian ini melambangkan nilai-nilai kepahlawanan dan semangat berjuang yang tak kenal menyerah. a Tari Bambangan Cakil Tari Bambangan Cakil adalah tarian tradisional yang di adopsi dari salah satu adegan dalam cerita pewayangan. Adegan yang diadopsi adalah adegan perang kembang, yang menceritakan peperangan antara kesatria dan raksasa. Tarian ini merupakan salah satu tarian klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Dalam Tari Bambangan Cakil ini menceritakan peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Kedua sifat tersebut digambarkan dalam gerakan tari tokoh dalam tarian tersebut. Tokoh dalam pewayangan yang di gunakan dalam tarian ini adalah Arjuna sebagai Kesatria, dan Cakil sebagai raksasa. Tarian ini mengandung nilai filosofi yang tinggi dimana kejahatan dan keangkaramurkaan akan kalah oleh kebaikan. Gambar 10. Tari Perang, Tari Bambangan Cakil Jawa Tengah. Sumber 3 Tari Tunggal Pergaulan Tari ini disajikan dengan tujuan untuk menghibur para penonton. Tarian pergaulan adalah jenis tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat. a Tari Jaipong Tari Jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Jaipongan merupakan tarian dengan mengkolaborasikan berbagai macam gerakan seperti gerakan Tari Ketuk Tilu, Tari Ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat. Selain dikenal dengan sebutan jaipongan tarian ini juga merupakan kesenian tari yang berjenis tari pergaulan. Tari ini dapat ditarikan oleh seorang penari maupun berpasangan. Gambar 11. Tari Jaipong koleksi pribadi b Tari tayub Tayub adalah tari pergaulan tetapi dalam perwujudannya bisa bersifat romantis dan bisa pula erotis. Biasa ditarikan oleh penari wanita yang disebut dengan tledhek dan selalu melibatkan penonton pria untuk menari bersama pengibing. Tayub dapat ditarikan oleh seorang penari atau beberapa penari puteri. Gambar 12. Tari tayub. Sumber Tari tunggal nusantara merupakan tari yang berasal dari daerah yang telah berkembang dan banyak dipelajari dan dipentaskan sehingga tari tersebut tidak saja menjadi ciri daerah, namun telah diakui menjadi ciri nasional. 2. Menentukan Ide Garapan Gagasan dalam pembuatan karya tari diawali dengan penentuan ide. Ide pembuatan karya tari disebut tema tari. Tema tari menjadi dasar koreografer dalam menciptakan karya tari. Jadi, tema tari merupakan sumber pembuatan karya tari. Tema tari tersebut dapat diperoleh melalui rangsang penglihatan ataupun rangsang pendengaran dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, binatang, bahkan tumbuhan dapat dijadikan sebagai sumber pembuatan karya tari. Salah satu contohnya adalah aktivitas petani di sawah. Gerakan-gerakan yang dilakukan petani tersebut dapat dikembangkan menjadi karya tari yang menarik. Gambar 13. Petani di sawah yang dapat dijadikan ide garapan tari. Sumber Bagi seseorang yang akan melakukan proses kreatif dalam upaya menyusun tarian, tahap awalnya adalah melakukan penjajakan terhadap konsep dan ide dasar untuk garapan. Tidak dapat dipungkiri bahwa konsep dan ide dasar garapan merupakan jantung dari proses kreatif dalam menyusun atau menata tari. Atau dengan perkataan lain dapat dikaji bahwa konsep dan ide garapan merupakan inti proses koreografi. Tugas utama fasilitator adalah memberikan pengalaman belajar dengan cara memberi motivasi dan bimbingan melalui berbagai macam tingkatan perkembangan. Tingkat perkembangan dimaksud dapat melalui cara mendengar, melihat beberapa bentuk pola garapan tari yaitu tari tradisional dan tari non tradisional. Berdasarkan pengalaman stimulus tingkatan perkembangan yang ada selanjutnya dijadikan orientasi garapan dan memunculkan ide sehingga gambaran konsep hasil pengalaman masa lalu, pengalaman yang ada, ide kreatif kedalamannya dikaji secara benar sehingga maksud dari tari yang dibuat jelas dan konstruktif. Konsep penciptaan dalam seni merupakan suatu proses munculnya ide, dan gagasan dari seorang seniman untuk diekspresikan menjadi sebuah karya tari. Sumber gagasan untuk mencipta tari meliputi 2. Bersumber dari manusia Manusia sebagai makhluk yang senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki akal yang membedakan dengan makhluk lain di bumi. Oleh karena itu munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu karya tari dapat bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk sosial banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Ide atau gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut 1 Seniman tari, ide yang bersumber dari seniman didasarkan pada intuisi seorang seniman untuk memunculkan khayalan. 2 Kehidupan antar manusia, ide untuk mencipta tari dapat bersumber pada nilai keagamaan, sosial, politik, ekonomi, budaya, serta ilmu dan teknologi. 3. Bersumber lingkungan Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan di luar manusia yang meliputi 1 Lingkungan tumbuhan, ide penciptaan karya tari yang dapat dimunculkan dari kehidupan tumbuhan diantaranya gerak tumbuhan saat ditiup angin, proses tumbuh, dan lain-lain. 2 Lingkungan binatang, gagasan yang muncul dari kehidupan binatang dapat berupa gerak binatang, kehidupan antar kelompok binatang, dan lain-lain. 3 Lingkungan alam, lingkungan alam meliputi lingkungan tanah, air, udara, api, benda-benda lain yang ada di angkasa. Ide garapan tari ini merupakan salah satu langkah untuk merealisasikan upaya pelestarian, pengembangan, peningkatan dan penyebarluasan kesenian sebagai unsur budaya bangsa. Sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai apresiasi seni. Gagasan atau ide setiap penciptaan karya tari berbeda-beda. Gagasan atau ide dalam penyusunan karya tari diungkapkan melalui gerak, busana tari, dan unsur yang lainnya. Hal itu menyebabkan munculnya beragam karya seni tari. Keragaman itu ditunjukkan oleh gerak dan unsur-unsur pendukungnya. Ide garapan dapat muncul dari hasil apresiasi karya tari tradisi, kreasi, maupun modern, atau dasar pengalaman dalam kegiatan kehidupan dan aktivitas lainnya. Aktivitas tersebut, mengamati, menghormati, menghayati karya tari, pada dasarnya adalah suatu proses komunikasi antara seniman kreator dan penikmat sebagai apresiator melalui karya seni tari yang indah. Bagi seseorang yang akan melakukan proses kreatif dalam upaya menyusun tarian, tahap awalnya adalah melakukan penjajakan terhadap konsep dan ide dasar untuk garapan. Tidak dapat dipungkiri bahwa konsep dan ide dasar garapan merupakan jantung dari proses kreatif dalam menyusun atau menata tari. Atau dengan perkataan lain dapat dikaji bahwa konsep dan ide garapan merupakan inti proses koreografi. Tugas utama fasilitator adalah memberikan pengalaman belajar dengan cara memberi motivasi dan bimbingan melalui berbagai macam tingkatan perkembangan. Tingkat perkembangan dimaksud dapat melalui cara mendengar, melihat beberapa bentuk pola garapan tari yaitu tari tradisional dan tari non tradisional. Berdasarkan pengalaman stimulus tingkatan perkembangan yang ada selanjutnya dijadikan orientasi garapan dan memunculkan ide sehingga gambaran konsep hasil pengalaman masa lalu, pengalaman yang ada, ide kreatif ke dalamannya dikaji secara benar sehingga maksud tari yang dibuat jelas dan konstruktif. Pemetaan konsep dan ide garapan yang sudah dimatangkan, kemudian disinkronisasikan ke dalam pemetaan lanjut dengan cara memperhatikan beberapa hal di bawah ini adalah sebagai berikut 1 Gagasan dasar dan latar belakang/tema tari sehingga tujuan yang digarap jelas. 2 Mengerti tentang keadaan, kebutuhan, penonton/lapangan kerja, 3 Gagasan dibuat artistik, orisinal, terutama dapat menimbulkan 4 Mempertimbangkan isi gerak, ruang, waktu, tenaga dan elemen komposisi 5 Mempertimbangkan pola garapan sebagai seni pertunjukan, 6 Mempertimbangkan koreografi tunggal atau kelompok. Karya tari merupakan suatu karya seni yang indah. Keindahan tari pada dasarnya terlihat dari keselarasan gerak sesuai dengan tuntutan dan tujuan tarian itu sendiri. Untuk menciptakan keindahan dalam suatu karya tari, diperlukan kreativitas. Kreativitas bagi seorang pencipta tari didasari oleh penentuan tema tari. Tema tari yang benar-benar dipikirkan akan menghasilkan suatu karya tari yang benar-benar indah. 4. Keunikan Ide Garapan Keunikan ide-ide garapan yang orisinal muncul berdasarkan mengekspresikan diri, mengekspresikan melalui pijakan gerak akan memunculkan sesuatu yang menarik. Keunikan dalam ide-ide garapan dapat di lihat dari hal-hal sebagai berikut a. Dasar Pijakan Dasar pijakan adalah sumber pengayaan dalam proses penciptaan. Dasar pijakan terbagi menjadi dua sebagai berikut a Pijakan Tradisi, pijakan tradisi adalah segala bentuk tari tradisi yang dapat berupa sumber, maupun bahan untuk dipikirkan, diolah, dan digarap sehingga melahirkan bentuk-bentuk baru. Suatu bentuk tari terkadang di garap berdasarkan pijakan tari tradisi sehingga akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah melalui proses berkarya. b Pijakan Gaya, pijakan gaya adalah keseluruhan hal yang dijadikan dasar bagi orang untuk menandai identitas mereka terdiri dari sesuatu yang disebutkan dengan gaya style. Gaya dalam tari tersusun dari simbol-simbol, bentuk-bentuk, dan orientasi-orientasi nilai yang mendasarinya. Pijakan gaya terkadang digunakan sebagai pijakan dalam menggarap suatu bentuk tari. b. Spesifikasi Spesifikasi dalam tari mempunyai batasan lebih kepada sesuatu yang khusus/unik yang tidak dimiliki daerah lain dan atau orang lain. Pada tari tradisi terungkap ciri-ciri tertentu khas daerah yang bersangkutan, yang berbeda dengan daerah lainnya. Umumnya, suatu tarian dibentuk melalui pilihan-pilihan kreatif untuk memperagakan gaya-gaya tertentu bahkan dalam prosesnya terkadang menambahkan atau membuang beberapa item sehingga mengubah suatu gaya dan membentuk gaya yang baru. 3. Membuat Tema/Judul Tari Tema adalah ide-ide pokok/ide sentral. Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan. Ada beberapa karakteristik tema antara lain memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain, menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua pemikirannya, membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat. a. Prinsip-prinsip Tema 1 Tema harus berorientasi pada usia atau perbedaan individu dan karakteristik budaya. 2 Tema harus mengintegrasikan isi. 3 Setiap tema harus menyajikan konsep-konsep dan membantu untuk membangun konsep yang saling berhubungan. Menurut The Liang Gie 1976, secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter. Pokok soal dan judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa objek alam, objek kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Ide garapan menjadikan seluruh tema tari yang akan diungkapkan menjadi suatu pesan atau makna tari. Tema tari merupakan gagasan yang dapat diambil berdasarkan pengalaman dari hidup, musik, drama, legenda, upacara, agama, kondisi–kondisi sosial, atau mengambil gagasan berdasarkan sumber–sumber kehidupan primitif yang berkaitan dengan alam maupun lingkungannya. b. Jenis Tari Berdasarkan Tema a. Tema Imitatif atau Tema Tetometis Tema tari yang mengandung arti bahwa setiap gerakan yang dihasilkan merupakan bentuk peniruan dari suatu binatang. Peniruan itu meliputi pencerminan bentuk fisik, perilaku, cara makan, dan sebagainya. Biasanya binatang yang digambarkan berkaitan dengan keberadaan binatang tersebut dalam alam sekitar atau bisa juga dengan pengaguman seorang penari dengan keindahan suatu binatang. Gambar 14. Tari Merak koleksi pribadi Tari dengan tema binatang biasanya ditarikan secara berkelompok tetapi tidak menutup kemungkinan untuk ditarikan secara berpasangan ataupun tunggal. Misalnya tari merak. Pada tari tersebut diceritakan bahwa merak merupakan binatang yang anggun dan mempunyai keindahan bulu yang luar biasa. Tari kepahlawanan adalah tari yang mengandung unsur cerita heroik atau kepahlawanan. Pada tema ini sering diungkapkan atau diceritakan tentang perjuangan dan kegagahan suatu tokoh tertentu. Di dalam tema ini juga diceritakan kronologis suatu tragedi yang menuntut suatu tokoh atau sekelompok untuk memperjuangkan sesuatu yang ditujunya. Tujuan dari tari dengan tema pahlawan ini adalah agar penontonnya dapat termotivasi dan terdorong untuk bersemangat dalam menjalani hidup. Di Indonesia tema ini muncul ketika bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya dan berjuang menghadapi penjajah. Gambar 15. Tari Srikandi Mustakaweni tari bertema heroik. Sumber c. Tema Kehidupan Sehari-Hari Tema kehidupan hari menggambarkan aktivitas manusia sehari-hari. Segala aktivitas hidup dapat dijadikan sebagai tema. Tema dalam hal ini berupa pokok pikiran yang berkaitan juga dengan budaya maupun mata pencaharian dari masyarakat setempat. Contoh dari tema ini adalah tari panen. Pada tarian tersebut diceritakan aktivitas panen yang dilakukan oleh petani, mulai dari cara memetik padi sampai pada mengolah padi yang dihasilkan. Begitu pula dengan tari petik cengkeh. Pada umumnya tari bertema ini sering dijadikan sebagai media pendidikan untuk siswa sekolah dasar untuk mempelajari secara mendalam aktivitas suatu golongan masyarakat tertentu. Gambar 16. Tari Panen tema kehidupan petani. Sumber d. Tema Dramatik Yaitu karya tari yang dalam penyajiannya menggunakan cerita atau dalam tari tersebut ada latar belakang tema dramatik bentuk kelompok dibedakan a Dramatari berdialog b Dramatari tanpa dialog yaitu sendratari dan pancake e. Tema Non Dramatik Yaitu karya tari yang dalam penyajiannya tidak menggunakan cerita atau tidak merupakan bagian dari sebuah cerita, tetapi menggambarkan sesuatu. f. Tema Upacara Upacara merupakan sebuah tema dari suatu tari. Hal ini dikarenakan upacara merupakan pokok pikiran dan yang ingin diceritakan dalam sebuah tarian. Tari yang bertema upacara adalah tari upacara. Tari upacara adalah tarian yang digunakan untuk keperluan upacara. Pada daerah tertentu di Indonesia, tarian jenis ini berhubungan erat dengan masyarakat yang masih memfungsikan tarian untuk keperluan upacara. Gambar 17. Tari Kecak bertema upacara Sumber g. Tema Pergaulan Tema ini menggambarkan pergaulan antara muda dan mudi. Tari yang bertema pergaulan ini disebut tari pergaulan. Tari ini biasanya dilakukan pada saat bulan purnama sebagai sarana pergaulan muda mudi atau kaum remaja sehingga merupakan tari sosial yang memiliki latar belakang cerita. Tari ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam bersih desa atau acara lainnya yang berhubungan dengan berlangsungnya pertemuan antara kaum muda dan mudi. Ciri-cirinya antara lain a Gerak tari ini dilakukan secara bebas, yang mengikuti adalah muda dan mudi atau warga masyarakat secara umum. b Tarian ini sering dilaksanakan pada saat bulan purnama baik untuk kalangan anak-anak, remaja putra putri atau dewasa
tarian muda mudi yang dilakukan saat bulan purnama termasuk tari